Sabtu, 09 Mei 2015

Essay Hasil Wawancara dengan Petugas Kebersihan UNJ



Hari/Tanggal Wawancara  : Jumat, 8 Mei 2015
Waktu Wawancara              : 15.00 WIB
Tempat                                   : Pendopo Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
Narasumber                          : Iman
Pewawancara                      : Tri Wahyuni
Tema wawancara                : Tentang UNJ
Tujuan wawancara              : Mengetahui pendapat narasumber mengenai UNJ dan isu-isu terkait.

Iman (narasumber) sebagai salah satu petugas kebersihan di Universitas Negeri Jakarta. Beliau merupakan orang rantau, usianya masih muda 24 tahun asalnya dari Garut. Beliau disini tinggal bersama saudaranya tepatnya beralamatkan Jl. Pemuda 1 RT.01 RW.02. Beliau baru bekerja sebagai petugas kebersihan lebih kurang 2 minggu ini. Meskipun pekerjaannya hanya sebagai petugas kebersihan tapi dirinya merasa memiliki tanggung jawab penuh atas pekerjaannya tersebut.
Saya bertanya-tanya sedikit mengenai pendapat beliau tentang Universitas Negeri Jakarta, menurut beliau “UNJ itu salah satu kampus negeri yang bagus, mungkin banyak sekali yang ingin berkuliah di UNJ. Kalau tidak salah saya dengar juga UNJ itu salah satu kampus favorit, tapi saya kurang tau jelasnya juga sih”. Selain itu, beliau berpendapat bahwa kebersihan di UNJ masih kurang, maka dari itu beliau dan rekan-rekannya satu perusahaan yang bekerja dibidang jasa kebersihan lingkungan juga merasa turut andil dalam masalah tersebut. Tidak hanya itu, beliau juga terkadang berpikir bahwa maahasiswa zaman sekarang masih banyak yang kurang dewasa bahkan tidak dewasa, masih lenje, kesopanannya juga kadang masih kurang, dan rasa tanggung jawabnya terhadap lingkungan dan sesama juga masih kurang. Lalu menurut beliau, “Dosen di UNJ juga sangat baik, rata-rata ramah semua dalam berbaur dengan lingkungannya”.
Ada juga pendapat beliau mengenai gaji yang kerap kali lambat diterima oleh pegawai. “Masih ruwet nih masalah pencairan gaji pegawai, kalo dari PT.XXX sih udah, cuma yang dari XXX belum” begitu beliau menjelaskan keluh kesah masalah gaji yang tersendat dari perusahaan yang mewadahi jasa kebersihan yang beliau jalani. Beliau pun menginginkan gaji yang diterimanya diwaktu lain tidak tersendat seperti yang sekarang. Jika ada masalah dalam perusahaan pun jangan sampai melibatkan hak pegawai yang tertunda, begitu menurutnya. “Kalo bisa sih pihak dari UNJ kalo nanti ada masalah lagi terutama gaji ya ikut bantu aja gitu biar perusahaan juga gak ngaret” begitu tambahnya disela perbincangan kami.
Setelah saya bertanya mengenai pendapat beliau mengenai Universitas Negeri Jakarta, saya bertanya mengenai isu-isu terhangat yang sekarang ada di lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Beliau tidak terlalu tahu tentang isu-isu yang ada, seperti yang beliau paparkan “saya sih gak terlalu tau kalo soal isu-isu yang ada di kampus, tapi yang saya dengar-dengar sekarang sih yang masalah dosen cabul aja. Kalau untuk jelasnya lagi juga saya kurang tau tuh”. Kemudian beliau menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan salah satu tindakan asusila dan tidak pantas dilakukan oleh orang yang berpendidikan utamanya di wilayah kampus. Menurut saya pun ini juga menunjukan nilai moral bangsa yang kian merosot. Beliau juga menerangkan, hal ini juga bisa terjadi bukan hanya karena kesalahan sang dosen tapi bisa juga karena mahasiswinya sendiri yang pakaiannya kurang tertutup, karena akar masalahnya pun bisa jadi berbeda-beda di setiap perbincangan orang ke orang. Pak Iman berpendapat “kalo menurut saya sih tersangkanya di tangkep aja dulu terus tanyain motivasi dia kaya gitu apa, supaya lebih jelas dan nantinya ga ada main hakim sendiri” tegas beliau saat menyampaikan solusi tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar