Hari/Tanggal Wawancara : Jumat, 8 Mei 2015
Waktu Wawancara : 15.00 WIB
Tempat :
Pendopo Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
Narasumber :
Iman
Pewawancara :
Tri Wahyuni
Tema wawancara : Tentang UNJ
Tujuan wawancara : Mengetahui pendapat narasumber mengenai UNJ dan
isu-isu terkait.
Iman (narasumber) sebagai salah satu petugas kebersihan di
Universitas Negeri Jakarta. Beliau merupakan orang rantau, usianya masih muda 24
tahun asalnya dari Garut. Beliau disini tinggal bersama saudaranya tepatnya
beralamatkan Jl. Pemuda 1 RT.01 RW.02. Beliau baru bekerja sebagai petugas
kebersihan lebih kurang 2 minggu ini. Meskipun pekerjaannya hanya sebagai
petugas kebersihan tapi dirinya merasa memiliki tanggung jawab penuh atas
pekerjaannya tersebut.
Saya bertanya-tanya sedikit mengenai pendapat beliau tentang
Universitas Negeri Jakarta, menurut beliau “UNJ itu salah satu kampus negeri
yang bagus, mungkin banyak sekali yang ingin berkuliah di UNJ. Kalau tidak
salah saya dengar juga UNJ itu salah satu kampus favorit, tapi saya kurang tau
jelasnya juga sih”. Selain itu, beliau berpendapat bahwa kebersihan di UNJ
masih kurang, maka dari itu beliau dan rekan-rekannya satu perusahaan yang
bekerja dibidang jasa kebersihan lingkungan juga merasa turut andil dalam
masalah tersebut. Tidak hanya itu, beliau juga terkadang berpikir bahwa
maahasiswa zaman sekarang masih banyak yang kurang dewasa bahkan tidak dewasa,
masih lenje, kesopanannya juga kadang masih kurang, dan rasa tanggung
jawabnya terhadap lingkungan dan sesama juga masih kurang. Lalu menurut beliau,
“Dosen di UNJ juga sangat baik, rata-rata ramah semua dalam berbaur dengan
lingkungannya”.
Ada juga pendapat beliau mengenai gaji yang kerap kali lambat
diterima oleh pegawai. “Masih ruwet nih masalah pencairan gaji pegawai, kalo
dari PT.XXX sih udah, cuma yang dari XXX belum” begitu beliau menjelaskan keluh
kesah masalah gaji yang tersendat dari perusahaan yang mewadahi jasa kebersihan
yang beliau jalani. Beliau pun menginginkan gaji yang diterimanya diwaktu lain tidak
tersendat seperti yang sekarang. Jika ada masalah dalam perusahaan pun jangan
sampai melibatkan hak pegawai yang tertunda, begitu menurutnya. “Kalo bisa sih
pihak dari UNJ kalo nanti ada masalah lagi terutama gaji ya ikut bantu aja gitu
biar perusahaan juga gak ngaret” begitu tambahnya disela perbincangan kami.
Setelah saya bertanya mengenai pendapat beliau mengenai Universitas
Negeri Jakarta, saya bertanya mengenai isu-isu terhangat yang sekarang ada di
lingkungan Universitas Negeri Jakarta. Beliau tidak terlalu tahu tentang
isu-isu yang ada, seperti yang beliau paparkan “saya sih gak terlalu tau kalo
soal isu-isu yang ada di kampus, tapi yang saya dengar-dengar sekarang sih yang
masalah dosen cabul aja. Kalau untuk jelasnya lagi juga saya kurang tau tuh”.
Kemudian beliau menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan salah satu tindakan
asusila dan tidak pantas dilakukan oleh orang yang berpendidikan utamanya di
wilayah kampus. Menurut saya pun ini juga menunjukan nilai moral bangsa yang
kian merosot. Beliau juga menerangkan, hal ini juga bisa terjadi bukan hanya karena
kesalahan sang dosen tapi bisa juga karena mahasiswinya sendiri yang pakaiannya
kurang tertutup, karena akar masalahnya pun bisa jadi berbeda-beda di setiap
perbincangan orang ke orang. Pak Iman berpendapat “kalo menurut saya sih
tersangkanya di tangkep aja dulu terus tanyain motivasi dia kaya gitu apa,
supaya lebih jelas dan nantinya ga ada main hakim sendiri” tegas beliau saat
menyampaikan solusi tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar